Kamis, 24 Mei 2012

GLETSER


PENGERTIAN GLETSER


      Gletser atau glasier atau glesyer adalah sebuah bongkahan es yang besar yang terbentuk di atas permukaan tanah yang merupakan akumulasi endapan salju yang membatu selama kurun waktu yang lama. Bongkahan es ini dapat berupa wilayah daratan yang sangat luas. Saat ini, es abadi menutupi sekitar 10% daratan yang ada di bumi. Sebagian besar bongkahan es yang besar ini berada atau terdapat di wilayah kutub, baik terdapat di wilyah kutub utara, maupun terdapat di wilayah kutub selatan. Meskipun banyak orang yang mengira gletser selalu ada di daerah kutub, sesungguhnya mereka juga bisa berada di daerah pegunungan tinggi di seluruh benua, kecuali Australia, bahkan juga terdapat di pegunungan tinggi di daerah dekat khatulistiwa. Pegunungan Jayawijaya yang terdapat di Provinsi Papua Barat, di Kepulauan Negara Indonesia, merupakan salah satu contoh pegunungan tinggi yang memiliki banyak gletser dan terdapat di wilayah garis khatulistiwa yang terkenal lebih memiliki iklim yang bersifat lebih tropis.

     Gletser atau 'glasiar' adalah sungai es yang bergerak perlahan dan berukuran besar. Asalnya terbentuk dari salju yang turun di pegunungan. Hasil tarikan gravitasi, salju yang membeku menjadi es dan seluruh ke kaki gunung melalui arus sungai.
Di sepanjang sungai gletser, terbentuk berbagai rupa bumi seperti morain, drumlin, esker, sungai gletser, danau fiord, puncak piramida, rabung arete, kame, kettles dan lain-lain.

       Gletser merupakan selubung es yang besar yang terbentuk di mana jumlah gumpalan salju melebihi ablasi nya (mencair dan sublimasi) selama bertahun-tahun, bahkan berabad-abad. Setidaknya 0,1 km persegi luas daerahnya dan 50 m ketebalannya, tetapi sering jauh lebih besar, gletser perlahan mencair dan mengalir karena disebabkan oleh tekanan berat. Crevasses, seracs, merupakan ciri pembeda dengan gletser lainnya dari gletser yang karena alirannya. Dampak dari aliran gletser adalah transportasi batu dan puing-puing terkelupas dari substrat dan bentuk lahan resultan seperti cirques dan morain. Gletser terbentuk pada tanah, sering meningkat, dan berbeda dari lautan es lebih tipis dan es danau yang terbentuk pada permukaan badan air.





       Gletser terjadi di mulai pada lereng pergunungan yang berbentuk cekungan yang di sebut dengan sirka (cirque). Gletser terbentuk ketika salju segar turun, setelah mengendap udara yang terperangkap di antara serpihan salju terdorong keluar sehingga terjadi keping salju padat yang di sebut dengan firn. Saat salju semakin banyak turun di puncak pegunungan, firn akan terpadatkan menjadi es gletser. Bebatuan (till) yang jatuh dari puncak gunung pun akan ikut terbawa oleh gletser ini. Di daerah yang curam es terpecah menjadi rekahan-rekahan yang berbentuk baji (crevasse). Di ujungnya gletser mencair dan membentuk aliran sungai yang mengalir ke bawah pegunungan. Karena gletser berisi dari berbagai macam zat seperti bebatuan, salju, dan sedimen, sehingga saat gletser meluncur ke bawah akan merubah kontur dari pegunungan.




        Gletser-gletser ini akan terus ada sepanjang musim. Ini sangat tergantung akan keseimbangan temperatur yang terdapat di wilayah di mana gletser-gletser tersebut berada, khususnya di wilayah kutub, baik di kutub utara maupun di kutub selatan.          Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Pengaruh pemanasan global atau sering disebut juga dengan istilah global warming dapat menyebabkan bongkahan es yang besar ini mengalami proses pencairan. Proses pencairan ini tidak akan berlangsung secara seketika, namun berlangsung secara gradually atau secara pelan-pelan dan berlangsung secara terus-menerus. Jika hal ini sampai terjadi, proses pencairan bongkahan es yang besar ini dapat menyebabkan peninggian muka air laut yang efek terbesarnya tentu saja dapat menenggelamkan beberapa kota atau beberapa daerah di permukaan bumi yang secara fakta memiliki ketinggian permukaan yang rendah, bahkan memiliki ketinggian di bawah muka air laut, contohnyaa seperti kota Amsterdam di Negara Belanda yang di mana kota tersebut memiliki ketinggian permukaan di bawah ketinggian permukaan air laut yang berada di sekeliling kota tersebut.

Macam dan Jenis Sungai - Hujan, Gletser dan Campuran - Pengertian Serta Definisi Berbagai Sungai di Bumi

Sungai merupakan salah satu sumber air bagi kehidupan yang ada di bumi. Baik manusia, hewan dan tumbuhan semua makhluk hidup memerlukan air untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Sungai mengalir dari hulu ke hilir bergerak dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Air sungai berakhir di laut sehingga air yang tadinya terasa tawar menjadi asin terkena zat garam di laut luas.
Sungai dapat kita bagi menjadi beberapa jenis berdasarkan pembentukannya, yaitu :
1. Sungai Hujan
Sungai hujan adalah sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan yang berkumpul membuat suatu aliran besar. Sungai-sungai yang ada di Indonesia umumnya adalah termasuk ke dalam jenis sungai hujan.
2. Sungai Gletser
Sungai gletser adalah sungai yang sumber airnya berasal dari salju yang mencair berkumpul menjadi kumpulan air besar yang mengalir. Sungai membramo / memberamo di daerah papua / irian jaya adalah salah satu contoh dari sungai gletser yang ada di Indonesia.
3. Sungai Campuran
Sungai campuran adalah sungai di mana air sungai itu adalah pencampuran antara air hujan dengan air salju yang mencair. Contoh sungai campuran adalah sungai digul di pulau papua / irian jaya
Cara terbentuknya gletser

Gletser terjadi di mulai pada lereng pergunungan yang berbentuk cekungan yang di sebut dengan sirka (cirque).

Gletser terbentuk ketika salju segar turun, setelah mengendap udara yang terperangkap di antara serpihan salju terdorong keluar sehingga terjadi keping salju padat yang di sebut dengan firn.

Saat salju semakin banyak turun di puncak pegunungan, firn akan terpadatkan menjadi es gletser. Bebatuan (till) yang jatuh dari puncak gunung pun akan ikut terbawa oleh gletser ini. Di daerah yang curam es terpecah menjadi rekahan-rekahan yang berbentuk baji (crevasse).

Di ujungnya gletser mencair dan membentuk aliran sungai yang mengalir ke bawah pegunungan. Karena gletser berisi dari berbagai macam zat seperti bebatuan , salju dan sedimen, sehingga saat gletser meluncur ke bawah akan merubah kontur dari pegunungan.
Di Indonesia, gletser dapat kita saksikan di puncak gunung Jaya Wijaya. Pegunungan ini satu-satunya pegunungan yang memiliki gletser di Indonesia.

PEMBENTUKAN GLETSER DI DAERAH BENUA


      Effek topografi  dari pembentukan gletser di dataran benua tidak begitu banyak pengaruhnya dari es yang ada di daratan seperti pengaruh gangguan dan tidak mempengaruhi sistem drainase dari aliran.
Longsoran dari es di dalam ilmu topografi hampir bisa dikatakan tidak penting contohnya di Kanada yang merupakan sebuah barisan pegununggan tua dan luncuran es disana semakin keluar dari area, namun itu tidak lantas bisa disimpulkan bahwa lucuran es  mengangkut jauh material dari gunung. Luncuran es melapisi lapisan atas sehingga mendatarkan pegunungan, selain itu gletser membentuk effek abrasi es, walaupun demikian sangat besar sekali kuantitas dari sisa tanah yang terangkat oleh es dan ditransport sangat jauh.
Terdapat pembatas di dekat aliran bahkan meskipun di jurang yang lebih lebar seperti  yang sekarang ditempati oleh danau besar, erosi gletser telah menjadi hal yang biasa di daerah kutub-kutub besar, mirip dengan aktifitas erosi gletser di daerah pegunungan, sisa akumulasi dari luncuran es benua adalah berupa topologi yang  sederhana. Contohnya  adalah terdapatnya marine sangat kecil di bandingkan dengan gletser pegunungan, jarang yang memiliki tingginya 100 kaki. Permukaan dari gletser lebih rumit dan menyingkap sebuah variasi bentuk dari gletser di setiap waktu yang berbeda. Variasi dari akumulasi glacial mempunyai istilah sebagai berikut :
  • Drumlin adalah bukit yang berbentuk oval, seperti setengah telur yang terdiri atas massa pasir dan batu kerikil (orogenesa). Bentuk-bentuk drumlin, yaitu:
  1. Paralel Kampak
  2. Menyerupai bukit ( rocdrumlin)
  3. Kumpulan Drumlin disebut ” Swarp”
  • Landform of  Fluvioglacial Deposition :
  1. Kames
  2. Kames Terraces
  3. Kames Delta
  4. Eskers
  • Deposit Fluvioglasial
  1. Ketlle Holes
  2. Brainded Streams
  3. Varves
Konsep menganai glasiasi ini harus di pelajari secara menyeluruh dan integral dan tidak parsial sebab semuanya berhubungan antara satu dengan antara lainnya, untuk mangerti setiap kejadian dan kondisi dari wakatu gletser. Penyebab dari gletser tidak berubah, mengantipasi boleh jadi ada satu atau dua teori telah tidak digunakan secara permanen. Terakhir, sesuatu yang membawa aliran gletser terdapat di dataran tinggi dan effeknya berdampak luas di semua bagian ini.

Gua-Gua Gletser

       Gua gletser adalah gua yang terbentuk di dalam gletser. Gua gletser sering disebut gua es, tapi istilah gua es telah mengalami pergeseran makna karena sering digunakan untuk menggambarkan gua batuan yang mengandung es sepanjang tahun.
Kebanyakan Gua gletser dimulai oleh air yang mengalir melalui atau di bawah gletser. Air ini seringnya berasal dari permukaan gletser yang mencair kemudian masuk melalui moulin dan keluar di moncong gletser di tingkat dasar. Perpindahan panas dari air dapat menyebabkan pencairan yang cukup untuk membuat rongga berisi udara. Pergerakan udara kemudian dapat membantu pembesaran gua melalui pencairan es di musim panas dan sublimasi di musim dingin.
Gua gletser dapat digunakan oleh glaciologists untuk mempelajari interior gletser. Studi tentang gua-gua gletser sendiri kadang-kadang disebut Glaciospeleology.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar