PENGERTIAN
GEMPA DAN LETAK INDONESIA GEMPA BUMI
1. PENGERTIAN GEMPA
Gempa adalah pergeseran tiba-tiba dari
lapisan tanah di bawah permukaan bumi. Ketika pergeseran ini terjadi, timbul
getaran yang disebut gelombang seismik.gempa ke segala arah di dalam
bumi. Ketika gelombang ini mencapai permukaan bumi, getarannya bisa merusak
atau tidak tergantung pada kekuatan sumber dan jarak fokus, disamping itu juga
mutu bangunan dan mutu tanah dimana bangungan berdiri. Gempa bumi biasa
disebabkan oleh pergerakan kerak bumi
(lempeng bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal
terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu
bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan
itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan. Gelombang ini menjalar menjauhi focus
Gempa bumi, adalah suatu fenomena pergerakan permukaan bumi
disebabkan oleh pergerakan yang mengejut di permukaan bumi
yang berbatu. Gempa bumi berlaku apabila tenaga yang tersimpan dalam bumi,
biasanya di dalam bentuk geseran batu, tiba-tiba terlepas.
Gempa bumi adalah berguncangnya bumi
yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif aktivitas
gunung api atau runtuhan batuan. Kekuatan gempa bumi akibat aktivitas gunung
api dan runtuhan batuan relatif kecil sehingga kita akan memusatkan pembahasan
pada gempa bumi akibat tumbukan antar lempeng bumi dan patahan aktif.
Gempa
bumi diukur dengan menggunakan alat yang dipanggil Skala Richter. Gempa bumi
ini boleh digredkan satu hingga sembilan berdasarkan saiznya berdasarkan skala Richter. Gempa bumi juga boleh diukur dengan
menggunakan ukuran Skala Mercalli.
Gegaran sering berlaku tetapi tidak semua di antara gegaran itu kuat untuk
membolehkan kita merasainya.
Tenaga
ini disalurkan ke permukaan bumi menyebabkan gelombang gempa
bumi. Kajian sains mengenai gempa bumi dan gelombangnya dikenali sebagai
seismologi (dari perkataan Greek seismos, untuk menggoncang).
Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa
mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di
tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini
dikenal dengan Lingkaran Api karena banyaknya gunung berapi.
Seismologist adalah ilmuwan yang
mempelajari sesar dan gempa. Mereka menggunakan peralatan yang disebut seismograf
untuk mencatat gerakan tanah dan mengukur besarnya suatu gempa. Seismograf
memantau gerakan-gerakan bumi mencatatnya dalam seismogram, Gelombang seismik,
atau getaran, yang terjadi selama gempa tergambar sebagai garis bergelombang
pada seismogram. Seismologist mengukur garis-garis ini dan menghitung besaran
gempa. Seismologist menggunakan skala Richter1 untuk menggambarkan
besaran gempa, dan skala Mercalli untuk menunjukkan intensitas gempa,
atau pengaruh gempa terhadap tanah, gedung dan manusia.
2. PENYEBAB TERJADINYA
GEMPA BUMI
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari
pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan
yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai
pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran
lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi.
Gempa
bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi
yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan
translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi
lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman
lebih dari 600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam
gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya
letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena
menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di
Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi
atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa pembangkit
listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga
dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan
memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang
disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi
3. PROSES GEMPA BUMI
Lempeng samudera yang rapat massanya
lebih besar ketika bertumbukkan dengan lempeng benua di zona tumbukan
(subduksi) akan menyusup ke bawah. Gerakan lempeng itu akan mengalami
perlambatan akibat gesekan dari selubung bumi. Perlambatan gerak itu
menyebabkan penumpukkan energi di zona subduksi dan zona patahan. Akibatnya di
zona-zona itu terjadi tekanan, tarikan, dan geseran. Pada saat batas
elastisitas lempeng terlampaui, maka terjadilah patahan batuan yang diikuti
oleh lepasnya energi secara tiba-tiba. Proses ini menimbukan getaran partikel
ke segala arah yang disebut gelombang gempa bumi.
4. LETAK INDONESIA
Kepulauan Indonesia terletak pada
pertemuan 3 lempeng utama dunia yaitu lempeng Australia, Eurasia, dan Pasifik.
Lempeng Eurasia dan Australia bertumbukan di lepas pantai barat Pulau Sumatera,
lepas pantai selatan pulau Jawa, lepas pantai Selatan kepulauan Nusatenggara,
dan berbelok ke arah utara ke perairan Maluku sebelah selatan. Antara lempeng
Australia dan Pasifik terjadi tumbukan di sekitar Pulau Papua. Sementara
pertemuan antara ketiga lempeng itu terjadi di sekitar Sulawesi. Itulah
sebabnya mengapa di pulau-pulau sekitar pertemuan 3 lempeng itu sering terjadi
gempabumi.
Berikut ini adalah 25 Daerah Wilayah
Rawan Gempabumi Indonesia yaitu: Aceh, Sumatera Utara (Simeulue), Sumatera
Barat - Jambi, Bengkulu, Lampung, Banten Pandeglang, Jawa Barat, Bantar Kawung,
Yogyakarta, Lasem, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kepulauan Aru, Sulawesi Selatan,
Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sangir Talaud, Maluku
Utara, Maluku Selatan, Kepala Burung-Papua Utara, Jayapura, Nabire, Wamena, dan
Kalimantan Timur.
http://fisika.name/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=22
Anatomi gempa
bumi
Jenis gelinciran
Gempa bumi berlaku setiap hari di bumi,
namun kebanyakannya adalah kecil dan tidak menyebabkan apa-apa kerosakan. Gempa
bumi kecil juga akan mengiringi gempa bumi besar, dan boleh berlaku sama ada sebelum
atau selepas gempa bumi besar tersebut. Ia dipanggil gempa susulan.
Ahli seismologi mengkaji bahagian gempa bumi seperti
geseran pada garisan memanjang yang mengakibatkan gempa bumi, apa yang berlaku
pada permukaan bumi, bagaimana tenaga bergerak dari dalam bumi
ke permukaan bumi dan bagaimana tenaga ini menyebabkan kemusnahan.
Dengan
mengkaji bahagian dan proses pembentukan gempa bumi, ahli seismologi mengetahui
kesan dan bagaimana meramal kemunculan agar kemusnahannya tidak begitu ketara.
Macam – macam Gempa Bumi antara lain:
a.
Gempa bumi tektonik
Gempa bumi tektonik disebabkan oleh
perlepasan tenaga yang terhasil daripada geseran batuan di keretakan memanjang
sepanjang batuan sempadan plat tektonik.
Tenaga dihasilkan oleh tekanan antara batuan dikenali sebagai kecacatan
tektonik. Kesan ini adalah seperti gelang getah ditarik dan dilepaskan dengan
tiba-tiba.
b.
Gempa bumi gunung berapi
Gempa bumi gunung berapi berlaku
berdekatan dengan gunung berapi
tetapi mempunyai cara keretakan memanjang yang sama dengan gempa bumi tektonik.
Gempa bumi gunung berapi disebabkan oleh pergerakan magma
ke atas dalam gunung berapi, di mana geseran pada batu-batuan menghasilkan
gempa bumi.
Semasa magma
bergerak ke permukaan gunung berapi,
ia bergerak dan memecahkan batu-batuan. Ia mengakibatkan gegaran yang
berterusan yang boleh bertahan dari beberapa jam hinggalah beberapa hari.
Gempa bumi gunung berapi berlaku di kawasan yang berdekatan
dengan gunung berapi, seperti Pergunungan Cascade di barat Laut Pasifik, Jepun,
Tanah Tinggi Iceland, and titik merah gunung berapi seperti Hawaii.
Gempa bumi adalah getaran
atau gegaran pergerakan permukaan bumi.
Gempa bumi biasanya disebabkan oleh pergerakan rekahan geologi, kecacatan zon
quasi-planar di kerak bumi. Perkataan gempa bumi juga digunakan untuk
menunjukkan kawasan punca. Permukaan bumi sentiasa bergerak dalam pergerakan
tektonik, dan gempa bumi berlaku disebabkan tekanan melebihi keupayaan bahan bumi
menanggungnya. Keadaan ini sering dijumpai di sempadan plat tektonik di mana kerak bumi atau lithosphere
terpisah. Kejadian yang berlaku di sempadan plat dikenali sebagai gempa bumi
interplat; gempa bumi dalam plat lithosphere dikenali sebagai gempa bumi
intraplat.
Gempa bumi berlaku setiap hari di bumi,
tetapi kebanyakannya adalah kecil dan tidak menyebabkan kerosakan. Gempa bumi
yang kuat mampu menyebabkan kerosakan dan kehilangan nyawa yang besar melalui
beberapa cara termasuk retakkan pecah (fault rupture),
getaran bumi (gegaran) banjir disebabkan oleh tsunami, empangan pecah, pelbagai jenis kerosakan
muka bumi kekal seperti tanah runtuh, tanah lembik, dan kebakaran atau
perlepasan bahan beracun. Dalam gempa bumi tertentu, sesuatu cara kemusnahan
lebih menonjol, dan dalam sejarah setiapnya menyebabkan kerosakan dan
kehilangan nyawa yang teruk, tetapi kebanyakan gempa bumi, gegaran merupakan paling
menonjol dan juga merupakan punca utama kerusakan.
Pengertian dan Penyebab Terjadinya Gempa Bumi
Gempa bumi adalah pergerakan tanah
secara tiba-tiba yang terjadi di bumi hingga menimbulkan getaran yang
dinyatakan dalam skala richter. Secara umum, gempa bumi dibedakan
menjadi beberapa bagian berdasarkan faktor utama penyebab terjadinya gempa
tersebut, yaitu:
- Gempa
Tektonik.
Ini
merupakan tipe gempa yang paling sering terjadi dan yang paling banyak
menimbulkan kerusakan bahkan korban jiwa. Gempa ini terjadi akibat dari
pergerakan lempeng tektonik bumi yang terjadi secara tiba-tiba, sehingga
menimbulkan getaran hingga dipermukaan bumi. Pada gempa tektonik, tidak
semua bagian pada permukaan bumi ini berpotensi terjadi gempa tersebut,
melainkan lebih sering terjadi pada daerah atau wilayah pertemuan antara
lempeng tektonik bumi baik didarat ataupun dilautan. Lempeng tektonik bumi
memang selalu berberak (30mm - 70mm per tahun) dan apabila lapisan batuan
atau tanah yang terdapat pada kerak bumi sudah tidak dapat menahan
pergerakan tersebut, maka akan terjadi slip dan patahan sehingga energi
yang besar akibat tumbukan dari lempeng tersebut terlepas secara
tiba-tiba. Akibat dari hal tersebut akan terjadi getaran hingga
kepermukaan bumi, dan apabila getaran tersebut terjadi dalam sekala besar,
maka dampaknya akan sangat merusak terutama pada bangunan-bangunan dan
juga dapat menimbulkan korban jiwa. Dan ada efek lain yang dampaknya juga
sangat besar dari gempa type ini, yaitu Tsunami. Apabila
gempa ini terjadi dilautan, pergerakan tanah yang terjadi secara tiba-tiba
didasar laut dapat menyebabkan air laut bergejolak dan menimbulkan gelombang
besar dipantai yang dapat memiliki ketinggian hingga puluhan meter.
- Gempa
Vulkanik.
Sesuai dengan namanya, gempa ini terjadi akibat dari aktivitas gunung
berapi, walaupun hal ini jarang terjadi dan apabila terjadi skala dari
gempa ini tidak sebesar gempa tektonik. Apabila sebuah gunung berapi
mengalami peningkatan aktivitas hingga terjadi letusan, pergerakan magma
pada perut bumi disekitar gunung tersebut akan mengalami peningkatan dan
hal inilah yang menyebabkan getaran-getaran pada tanah yang disebut gempa
vulkanik.
Seperti halnya gempa tektonik, gempa ini dapat terjadi hanya
dibeberapa bagian bumi yang disekitarnya terdapat gunung berapi aktif (daerah
ring of fire).
- Gempa
longsoran.
Gempa bumi ini terjadi apabila terjadi longsoran tanah atau tebing
didaerah pegunungan atau perbukitan dan sangat jarang terjadi. Walaupun
skala gempa ini kecil, namun gempa ini dapat terjadi di daerah manapun
yang wilayahnya berbukit dan memiliki struktur tanah yang labil. Tsunami
juga dapat terjadi akibat dari gempa ini, yaitu apabila longsoran dari
gunung, bukit ataupun tebing terjadi dilaut. Hal ini pernah terjadi di
Indonesia saat gunung Krakatau meletus pada tahun 1883. Letusan gunung
tersebut sangat besar sehingga mengakibatkan longsoran yang besar dari
gunung tersebut. Karena gunung tersebut berada ditengah laut, maka
material longsoran tersebut jatuh ke laut dan mengakibatkan air laut
bergejolak dan menimbulkan tsunami setinggi 30-36 meter dipesisir Jawa
bagian barat dan Sumatra bagian selatan dan tercatat lebih dari 30.000
nyawa manusia melayang akibat bencana tersebut.
- Gempa
Tumbukan.
Batu meteor besar yang jatuh di daratan di permukaan bumi juga dapat
menimbulkan gempa bumi. Hal ini sangat jarang terjadi dan apabila memang
terjadi, efek kerusakan yang ditimbulkan dapat sangat besar tergantung
dari besar batu meteor yang jatuh tersebut.
7 Gempa Bumi Terdahsyat di Indonesia
1. Gempa bumi Samudera Hindia tahun 2004,
berkekuatan 9,1 sampai 9,3 SR
Kekuatan gempa ini awalnya dilaporkan
mencapai 9.0 SR. Pada Februari 2005 dilaporkan gempa berkekuatan 9.3 SR. Pada
tanggal 26 Desember 2004, terjadi gempa bumi dahsyat di Samudra Hindia, lepas
pantai barat Aceh. Gempa ini berkekuatan 9,3 menurut skala Richter dan dengan
ini merupakan gempa bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir ini
yang menghantam Aceh. 230.000 orang tewas di 8 negara. Ombak tsunami setinggi
30 meter. Bencana ini merupakan kematian terbesar sepanjang sejarah. Indonesia,
Sri Langka, India, dan Thailand juga merupakan negara dengan jumlah kematian
terbesar.
2. Gempa bumi Sumatera tahun 1833 berkekuatan 8,8
sampai 9,2 SR
Gempa bumi Sumatra 1833 terjadi pada tanggal 25 November 1833, sekitar
pukul 22:00 waktu setempat, dengan kekuatan gempa diperkirakan dalam kisaran SR
= 8,8-9,2. Hal ini menyebabkan tsunami besar yang membanjiri pantai barat daya
pulau. Tidak ada catatan yang dapat diandalkan menenai korban jiwa, dengan
korban yang digambarkan hanya sebagai ‘banyak’.
3. Gempa bumi Sumatera tahun 2005 berkekuatan 8,7 SR
Gempa bumi Sumatera 2005 terjadi pada 28 Maret 2005. Pusat gempanya
berada di 30 km di bawah permukaan Samudra Hindia. Getarannya terasa hingga
Bangkok, Thailand, sekitar 1.000 km jauhnya.Dengan kekuatan sebesar 8,7 SR,
gempa ini merupakan gempa bumi terbesar kedua di dunia sejak tahun 1964.
4. Gempa Laut Banda tahun 1938 berkekuatan 8,5 SR
Gempa bumi Laut Banda 1938 terjadi di wilayah Laut Banda pada tanggal 1
Februari 1938, dan merupakan gempa bumi terbesar ke-9 pada abad ke-20. Kekuatan
gempa bumi ini adalah 8.5 Skala Richter, dan menyebabkan tsunami setinggi 1.5
meter, tetapi tidak ada korban jiwa.
5. Gempa bumi Sumatera 1861 berkekuatan 8,5 SR
Gempa bumi Sumatra 1861 terjadi pada tanggal 16 Februari 1861. Itu
adalah yang terakhir dalam urutan gempa bumi yang berdekatan pecah bagian dari
segmen Sumatra dari megathrust Sunda. Hal ini menyebabkan bencana tsunami yang
menyebabkan beberapa ribu kematian. Gempa dirasakan sejauh semenanjung Malaysia
dan bagian timur Jawa.
6. Gempa bumi Sumatera tahun 1797 berkekuatan 8,4 SR
Gempa bumi Sumatera 1797 adalah yang pertama dalam serangkaian gempa
bumi besar yang pecah bagian dari segmen Sumatra dari megathrust Sunda. Hal ini
menyebabkan tsunami yang sangat merusak di dekat Padang, di mana sebuah kapal
Inggris 150-200 ton didorong 1 Km hingga ke pedalaman sungai Arau.
7. Gempa bumi Bengkulu tahun 2007 berkekuatan 7,9 SR
Gempa Bumi Bengkulu 2007 memiliki kekuatan 8.4 Mw atau 7.9 SR, terjadi
pada tanggal 12 September 2007. Pusat gempa terletak kira-kira 10 km di bawah
tanah, sekitar 105 km lepas pantai Sumatra, atau sekitar 600 km dari ibukota
Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar