Kamis, 24 Mei 2012

GEYSER



Geyser
 
Pengertian geyser


        Geyser adalah sejenis mata air panas yang menyembur secara periodik, mengeluarkan air panas dan uap air ke udara. Nama geyser berasal dari kata Geysir di Haukadalur, Islandia. Kata itu kemudian menjadi kata kerja bahasa Islandia gjósa, "menyembur".
Pembentukan geyser bergantung kepada keadaan hidrogeologi tertentu yang hanya terdapat di beberapa tempat di Bumi, dan karena itu geyser adalah fenomena yang jarang ditemui. Sekitar 1000 ada di seluruh dunia, sekitar setengahnya di Yellowstone National Park, Amerika Serikat. Aktivitas semburan geyser dapat berhenti karena pengendapan mineral di dalam geyser, gempa bumi, dan campur tangan manusia.
Penyemburan nitrogen cair telah diamati di bulan planet Neptunus, Triton. Selain itu di kutub selatan planet Mars yang ditutupi es, terdapat kemungkinan sembuaran karbon dioksida. Fenomena ini juga sering disebut geyser, namun bukan disebabkan oleh energi geothermal, melainkan pemanasan oleh matahari dan efek rumah kaca. Di Triton, nitrogen dapat menyembur dengan ketinggian 8 km.
Geyser adalah sejenis mata air panas yang menyembur secara periodik mengeluarkan air panas dan uap air ke udara atau dapat disebut juga aliran air hangat yang menyembur ke permukaan tanah. Nama geyser berasal dari kata Geyser di Haukadalur, Islandia. Kata itu kemudian menjadi kata kerja bahasa Islandia gjósa, "menyembur".





       Pembentukan geyser bergantung kepada keadaan hidrogeologi tertentu yang hanya terdapat di beberapa tempat di Bumi, dan karena itu geyser adalah fenomena yang jarang ditemui. Sekitar 1000 ada di seluruh dunia, sekitar setengahnya di Yellowstone National Park, Amerika Serikat. Aktivitas semburan geyser dapat berhenti karena pengendapan mineral di dalam geyser, gempa bumi, dan campur tanganmanusia. 

Penyemburan nitrogen cair telah diamati di bulan planet Neptunus, Triton. Selain itu di kutub selatan planet Mars yang ditutupi es, terdapat kemungkinan sembuaran karbon dioksida. Fenomena ini juga sering disebut geyser, namun bukan disebabkan oleh energi geothermal, melainkan pemanasan oleh matahari dan efek rumah kaca. Di Triton, nitrogen dapat menyembur dengan ketinggian 8 km.
Salah satu tempat di Reykjavik, ibukota Islandia, terkenal dengan geysernya yang mencapai diameter 20 meter dan ketika hujan, kita bisa menemukan pemandangan yang menakjubkan, yaitu aliran air yang menyembur luar biasa sehingga mencapai ketinggian 70 meter. Jika anda mengunjungi Cina dan menunggu di sekitaran geyser di sungai Yangbo, Tibet. Geyser yang ada dapat menyembur dengan suara yang mengejutkan setiap beberapa menit sekali. Diameter semburan air panas ini mencapai 2 meter dan ketinggian semburannya dapat mencapai 20 meter.


       Aliran geyser berasal dari perut bumi melalui saluran-saluran geothermal dan menuju keluar ke permukaan bumi. Banyak terdapat saluran-saluran geyser di dalam perut bumi. Saluran ini muaranya terdapat di permukaan bumi atau terdapat pada permukaan tanah. Selama perjalanan di dalam saluran-saluran geyser yang terdapat pada perut bumi, aliran-aliran air hangat ini turut serta membawa mineral-mineral yang terdapat pada permukaan saluran-saluran geyser atau dengan kata lain bahwa aliran air hangat ini akan mengeluarkan atau membawa keluar berbagai jenis atau berbagai macam mineral yang tersedimentasi selama jangka waktu atau kurun waktu yang sangat lama di atau pada perut bumi. Untuk mengeluarkan aliran air hangat ini dari perut bumi menuju ke permukaan bumi atau dengan kata lain menuju ke permukaan tanah, tentu saja diperlukan tekanan yang sangat besar. Tekanan besar yang dilalui oleh aliran air hangat pada saluran-saluran geothermal ini menyebabkan semburan besar ketika aliran air hangat ini muncul ke permukaan bumi. Tekanan yang besar ini dapat menyebabkan semburan setinggi 20 meter, bahkan dapat mencapai ketinggian 100 meter yang terdapat di geyser-geyser yang terletak di Taman Nasional Yellowstone di Negara Amerika Serikat. Geyser banyak dipergunakan sebagai tempat wisata, tempat penelitian tentang keadaan geothermal, dan tempat untuk mendapatkan sumber mata air baru. Negara Selandia Baru merupakan contoh Negara yang memanfaatkan sumber-sumber geyser yang dimiliki untuk kepentingaan pariwisata. 




       Geyser-geyser yang berada di Taman Nasional Yellowstone banyak dipergunakan untuk penelitian-penelitian tentang keadaan geothermal suatu tempat. Ada pula penelitian-penelitian yang membuat suatu kesimpulan apakah sumber-sumber geyser yang terdapat di Taman Nasional Yellowstone dapat dipergunakan sebagai sumber pembangkit listrik. Banyak wilayah yang memanfaatkan sumber-sumber geyser sebagai salah satu sumber untuk mencari sumber air bersih. Tentu saja diperlukan pengembangan teknologi untuk mendukung hal tersebut.



GLETSER


PENGERTIAN GLETSER


      Gletser atau glasier atau glesyer adalah sebuah bongkahan es yang besar yang terbentuk di atas permukaan tanah yang merupakan akumulasi endapan salju yang membatu selama kurun waktu yang lama. Bongkahan es ini dapat berupa wilayah daratan yang sangat luas. Saat ini, es abadi menutupi sekitar 10% daratan yang ada di bumi. Sebagian besar bongkahan es yang besar ini berada atau terdapat di wilayah kutub, baik terdapat di wilyah kutub utara, maupun terdapat di wilayah kutub selatan. Meskipun banyak orang yang mengira gletser selalu ada di daerah kutub, sesungguhnya mereka juga bisa berada di daerah pegunungan tinggi di seluruh benua, kecuali Australia, bahkan juga terdapat di pegunungan tinggi di daerah dekat khatulistiwa. Pegunungan Jayawijaya yang terdapat di Provinsi Papua Barat, di Kepulauan Negara Indonesia, merupakan salah satu contoh pegunungan tinggi yang memiliki banyak gletser dan terdapat di wilayah garis khatulistiwa yang terkenal lebih memiliki iklim yang bersifat lebih tropis.

     Gletser atau 'glasiar' adalah sungai es yang bergerak perlahan dan berukuran besar. Asalnya terbentuk dari salju yang turun di pegunungan. Hasil tarikan gravitasi, salju yang membeku menjadi es dan seluruh ke kaki gunung melalui arus sungai.
Di sepanjang sungai gletser, terbentuk berbagai rupa bumi seperti morain, drumlin, esker, sungai gletser, danau fiord, puncak piramida, rabung arete, kame, kettles dan lain-lain.

       Gletser merupakan selubung es yang besar yang terbentuk di mana jumlah gumpalan salju melebihi ablasi nya (mencair dan sublimasi) selama bertahun-tahun, bahkan berabad-abad. Setidaknya 0,1 km persegi luas daerahnya dan 50 m ketebalannya, tetapi sering jauh lebih besar, gletser perlahan mencair dan mengalir karena disebabkan oleh tekanan berat. Crevasses, seracs, merupakan ciri pembeda dengan gletser lainnya dari gletser yang karena alirannya. Dampak dari aliran gletser adalah transportasi batu dan puing-puing terkelupas dari substrat dan bentuk lahan resultan seperti cirques dan morain. Gletser terbentuk pada tanah, sering meningkat, dan berbeda dari lautan es lebih tipis dan es danau yang terbentuk pada permukaan badan air.





       Gletser terjadi di mulai pada lereng pergunungan yang berbentuk cekungan yang di sebut dengan sirka (cirque). Gletser terbentuk ketika salju segar turun, setelah mengendap udara yang terperangkap di antara serpihan salju terdorong keluar sehingga terjadi keping salju padat yang di sebut dengan firn. Saat salju semakin banyak turun di puncak pegunungan, firn akan terpadatkan menjadi es gletser. Bebatuan (till) yang jatuh dari puncak gunung pun akan ikut terbawa oleh gletser ini. Di daerah yang curam es terpecah menjadi rekahan-rekahan yang berbentuk baji (crevasse). Di ujungnya gletser mencair dan membentuk aliran sungai yang mengalir ke bawah pegunungan. Karena gletser berisi dari berbagai macam zat seperti bebatuan, salju, dan sedimen, sehingga saat gletser meluncur ke bawah akan merubah kontur dari pegunungan.




        Gletser-gletser ini akan terus ada sepanjang musim. Ini sangat tergantung akan keseimbangan temperatur yang terdapat di wilayah di mana gletser-gletser tersebut berada, khususnya di wilayah kutub, baik di kutub utara maupun di kutub selatan.          Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Pengaruh pemanasan global atau sering disebut juga dengan istilah global warming dapat menyebabkan bongkahan es yang besar ini mengalami proses pencairan. Proses pencairan ini tidak akan berlangsung secara seketika, namun berlangsung secara gradually atau secara pelan-pelan dan berlangsung secara terus-menerus. Jika hal ini sampai terjadi, proses pencairan bongkahan es yang besar ini dapat menyebabkan peninggian muka air laut yang efek terbesarnya tentu saja dapat menenggelamkan beberapa kota atau beberapa daerah di permukaan bumi yang secara fakta memiliki ketinggian permukaan yang rendah, bahkan memiliki ketinggian di bawah muka air laut, contohnyaa seperti kota Amsterdam di Negara Belanda yang di mana kota tersebut memiliki ketinggian permukaan di bawah ketinggian permukaan air laut yang berada di sekeliling kota tersebut.

Macam dan Jenis Sungai - Hujan, Gletser dan Campuran - Pengertian Serta Definisi Berbagai Sungai di Bumi

Sungai merupakan salah satu sumber air bagi kehidupan yang ada di bumi. Baik manusia, hewan dan tumbuhan semua makhluk hidup memerlukan air untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Sungai mengalir dari hulu ke hilir bergerak dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Air sungai berakhir di laut sehingga air yang tadinya terasa tawar menjadi asin terkena zat garam di laut luas.
Sungai dapat kita bagi menjadi beberapa jenis berdasarkan pembentukannya, yaitu :
1. Sungai Hujan
Sungai hujan adalah sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan yang berkumpul membuat suatu aliran besar. Sungai-sungai yang ada di Indonesia umumnya adalah termasuk ke dalam jenis sungai hujan.
2. Sungai Gletser
Sungai gletser adalah sungai yang sumber airnya berasal dari salju yang mencair berkumpul menjadi kumpulan air besar yang mengalir. Sungai membramo / memberamo di daerah papua / irian jaya adalah salah satu contoh dari sungai gletser yang ada di Indonesia.
3. Sungai Campuran
Sungai campuran adalah sungai di mana air sungai itu adalah pencampuran antara air hujan dengan air salju yang mencair. Contoh sungai campuran adalah sungai digul di pulau papua / irian jaya
Cara terbentuknya gletser

Gletser terjadi di mulai pada lereng pergunungan yang berbentuk cekungan yang di sebut dengan sirka (cirque).

Gletser terbentuk ketika salju segar turun, setelah mengendap udara yang terperangkap di antara serpihan salju terdorong keluar sehingga terjadi keping salju padat yang di sebut dengan firn.

Saat salju semakin banyak turun di puncak pegunungan, firn akan terpadatkan menjadi es gletser. Bebatuan (till) yang jatuh dari puncak gunung pun akan ikut terbawa oleh gletser ini. Di daerah yang curam es terpecah menjadi rekahan-rekahan yang berbentuk baji (crevasse).

Di ujungnya gletser mencair dan membentuk aliran sungai yang mengalir ke bawah pegunungan. Karena gletser berisi dari berbagai macam zat seperti bebatuan , salju dan sedimen, sehingga saat gletser meluncur ke bawah akan merubah kontur dari pegunungan.
Di Indonesia, gletser dapat kita saksikan di puncak gunung Jaya Wijaya. Pegunungan ini satu-satunya pegunungan yang memiliki gletser di Indonesia.

PEMBENTUKAN GLETSER DI DAERAH BENUA


      Effek topografi  dari pembentukan gletser di dataran benua tidak begitu banyak pengaruhnya dari es yang ada di daratan seperti pengaruh gangguan dan tidak mempengaruhi sistem drainase dari aliran.
Longsoran dari es di dalam ilmu topografi hampir bisa dikatakan tidak penting contohnya di Kanada yang merupakan sebuah barisan pegununggan tua dan luncuran es disana semakin keluar dari area, namun itu tidak lantas bisa disimpulkan bahwa lucuran es  mengangkut jauh material dari gunung. Luncuran es melapisi lapisan atas sehingga mendatarkan pegunungan, selain itu gletser membentuk effek abrasi es, walaupun demikian sangat besar sekali kuantitas dari sisa tanah yang terangkat oleh es dan ditransport sangat jauh.
Terdapat pembatas di dekat aliran bahkan meskipun di jurang yang lebih lebar seperti  yang sekarang ditempati oleh danau besar, erosi gletser telah menjadi hal yang biasa di daerah kutub-kutub besar, mirip dengan aktifitas erosi gletser di daerah pegunungan, sisa akumulasi dari luncuran es benua adalah berupa topologi yang  sederhana. Contohnya  adalah terdapatnya marine sangat kecil di bandingkan dengan gletser pegunungan, jarang yang memiliki tingginya 100 kaki. Permukaan dari gletser lebih rumit dan menyingkap sebuah variasi bentuk dari gletser di setiap waktu yang berbeda. Variasi dari akumulasi glacial mempunyai istilah sebagai berikut :
  • Drumlin adalah bukit yang berbentuk oval, seperti setengah telur yang terdiri atas massa pasir dan batu kerikil (orogenesa). Bentuk-bentuk drumlin, yaitu:
  1. Paralel Kampak
  2. Menyerupai bukit ( rocdrumlin)
  3. Kumpulan Drumlin disebut ” Swarp”
  • Landform of  Fluvioglacial Deposition :
  1. Kames
  2. Kames Terraces
  3. Kames Delta
  4. Eskers
  • Deposit Fluvioglasial
  1. Ketlle Holes
  2. Brainded Streams
  3. Varves
Konsep menganai glasiasi ini harus di pelajari secara menyeluruh dan integral dan tidak parsial sebab semuanya berhubungan antara satu dengan antara lainnya, untuk mangerti setiap kejadian dan kondisi dari wakatu gletser. Penyebab dari gletser tidak berubah, mengantipasi boleh jadi ada satu atau dua teori telah tidak digunakan secara permanen. Terakhir, sesuatu yang membawa aliran gletser terdapat di dataran tinggi dan effeknya berdampak luas di semua bagian ini.

Gua-Gua Gletser

       Gua gletser adalah gua yang terbentuk di dalam gletser. Gua gletser sering disebut gua es, tapi istilah gua es telah mengalami pergeseran makna karena sering digunakan untuk menggambarkan gua batuan yang mengandung es sepanjang tahun.
Kebanyakan Gua gletser dimulai oleh air yang mengalir melalui atau di bawah gletser. Air ini seringnya berasal dari permukaan gletser yang mencair kemudian masuk melalui moulin dan keluar di moncong gletser di tingkat dasar. Perpindahan panas dari air dapat menyebabkan pencairan yang cukup untuk membuat rongga berisi udara. Pergerakan udara kemudian dapat membantu pembesaran gua melalui pencairan es di musim panas dan sublimasi di musim dingin.
Gua gletser dapat digunakan oleh glaciologists untuk mempelajari interior gletser. Studi tentang gua-gua gletser sendiri kadang-kadang disebut Glaciospeleology.


Rabu, 23 Mei 2012

PENGERTIAN GEOGRAFI


PENGERTIAN GEOGRAFI
        Istilah geografi untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Erastothenes pada abad ke-1. Menurut Erastothenes geografi berasal dari kata geographica yang berarti penulisan atau penggambaran mengenai bumi. Berdasarkan pendapat tersebut, maka para ahli geografi (geograf) sependapat bahwa Erastothenes dianggap sebagai peletak dasar pengetahuan geografi.

       Pada awal abad ke-2, muncul tokoh baru yaitu Claudius Ptolomaeus mengatakan bahwa geografi adalah suatu penyajian melalui peta dari sebagian dan seluruh permukaan bumi. Jadi Claudius Ptolomaeus mementingkan peta untuk memberikan informasi tentang permukaan bumi secara umum. Kumpulan dari peta Claudius Ptolomaeus dibukukan, diberi nama 'Atlas Ptolomaeus'.

     Menjelang akhir abad ke-18, perkembangan geografi semakin pesat. Pada masa ini berkembang aliran fisis determinis dengan tokohnya yaitu seorang geograf terkenal dari USA yaitu Ellsworth Hunthington. Di Perancis faham posibilis terkenal dengan tokoh geografnya yaitu Paul Vidal de la Blache, sumbangannya yang terkenal adalah "Gen re de vie". Perbedaan kedua faham tersebut, kalau fisis determinis memandang manusia sebagai figur yang pasif sehingga hidupnya dipengaruhi oleh alam sekitarnya. Sedangkan posibilisme memandang manusia sebagai makhluk yang aktif, yang dapat membudidayakan alam untuk menunjang hidupnya.
      Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan dan perbedaan (variasi) keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi. Kata geografi berasal dari Bahasa Yunani yaitu gêo ("Bumi") dan graphein("menulis", atau "menjelaskan").
Geografi juga merupakan nama judul buku bersejarah pada subjek ini, yang terkenal adalah Geographia tulisan Klaudios Ptolemaios (abad kedua).
Geografi lebih dari sekedar kartografi, studi tentang peta. Geografi tidak hanya menjawab apa dan dimana di atas muka bumi, tapi juga mengapa di situ dan tidak di tempat lainnya, kadang diartikan dengan "lokasi pada ruang." Geografi mempelajari hal ini, baik yang disebabkan oleh alam atau manusia. Juga mempelajari akibat yang disebabkan dari perbedaan yang terjadi itu.

Pengertian menurut para ahli
§  Erastothenes (abad ke-1)
Geografi berasal dari kata geographica yang berarti penulisan atau penggambaran mengenai bumi.
§  Ullman (1954)
Geografi adalah interaksi antar ruang.
§  Strabo (1970)
Geografi erat kaitannya dengan faktor lokasi, karakterisitik tertentu dan hubungan antar wilayah secara keseluruhan. Pendapat ini kemuadian disebut konsep Natural Atrribut of Place.
§  Prof. Bintarto (1981)
Geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di permukaan bumi, baik yang bersifat fisik maupun yang menyangkut kehidupan makhluk hidup beserta permasalahannya melalui pendekatan keruangan, kelingkungan, dan regional untuk kepentingan program, proses, dan keberhasilan pembangunan.
§  Hasil seminar dan lokakarya di Semarang (1988)
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan dan kelingkungan dalam konteks keruangan.

Konsep Geografi
§  Konsep Lokasi
Konsep lokasi adalah konsep utama yang akan digunakan untuk mengetahui fenomena geosfer. Konsep lokasi dibagi atas:
§   
1.      Lokasi absolut, lokasi menurut letak lintang dan bujur bersifat tetap. Contoh : Indonesia terletak di antara 6°LU-11°LS dan diantara 95°BT-141°BT.
2.      Lokasi relatif, lokasi yang tergantung pengaruh daerah sekitarnya dan sifatnya berubah. Contoh: Indonesia terletak antara Benua Asia dan Australia.
§  Konsep Jarak
Dalam kehidupan sosial ekonomi, jarak memiliki arti penting. Dalam geografi jarak dapat diukur dengan dua cara, yaitu jarak geometrik dinyatakan dalam satuan panjang kilometer dan jarak waktu yang diukur dengan satuan waktu (jarak tempuh).
§  Konsep Keterjangkauan
Sulit atau mudahnya suatu lokasi untuk dapat dijangkau dipengaruhi oleh lokasi, jarak dan kondisi tempat. Contoh: Surabaya–Jakarta bisa ditempuh dengan bus atau pesawat.
§  Konsep Pola
Pola merupakan tatanan geometris yang beraturan. Contoh, penerapan konsep pola adalah pola permukiman penduduk yang memanjang mengikuti jalan raya atau sungai.
§  Konsep Geomorfologi
Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk permukaan bumi. Ilmu geografi tidak terlepas dari bentuk-bentuk permukaan bumi, seperti pegunungan, perbukitan, lembah dan dataran. Hal inilah yang menyebabkan permukaan bumi merupakan objek studi geografi.
§  Konsep Aglomerasi
Aglomerasi merupakan kecenderungan pengelompokan suatu gejala yang terkait dengan aktivitas manusia. Misalnya pengelompokan kawasan industri, pusat perdagangan dan daerah pemukiman.
§  Konsep Nilai Kegunaan
Manfaat yang diberikan oleh suatu wilayah di muka bumi pada makhluk hidup, tidak akan sama pada semua orang. Nilai kegunaan pun bersifat relatif. Misalnya pantai mempunyai nilai kegunaan yang tinggi sebagai tempat rekreasi bagi warga kota yang selalu hidup dalam keramaian, kebisingan dan kesibukan.
§  Konsep Interaksi Interdependensi
Interaksi merupakan terjadinya hubungan yang saling mempengaruhi antara suatu gejala dengan gejala lainnya. Contohnya adalah perbedaan kondisi antara daerah pedesaan dan perkotaan yang kemudian dapat menimbulkan suatu kegiatan interaksi seperti halnya penyaluran kebutuhan pangan, arus urbanisasi maupun alih teknologi.
§  Konsep Diferensiasi Area
Fenomena yang berbeda antara tempat yang satu dengan yang lain. Contoh: Areal pedesaan khas dan corak persawahan.
§  Konsep Keterkaitan Keruangan
Keterkaitan antara suatu fenomena dengan fenomena lainnya merupakan suatu keterkaitan keruangan. Misalnya hubungan antara kemiringan lereng di suatu wilayah dengan ketebalan lapisan tanah serta hubungan antara daerah kapur dengan kesulitan air.

Pendekatan Geografi
§  Pendekatan Spasial (Keruangan)
Analisis keruangan merupakan pendekatan yang khas dalam geografi karena merupakan studi tentang keragaman ruang muka bumi dengan menelaah masing-masing aspek-aspek keruangannya. Aspek-aspek ruang muka bumi meliputi faktor lokasi, kondisi alam, dan kondisi sosial budaya masyarakatnya. Dalam mengkaji aspek-aspek tersebut, seorang ahli geografi sangat memperhatikan faktor letak, distribusi (persebaran), interelasi serta interaksinya. Salah satu contoh pendekatan keruangan tersebut adalah sebidang tanah yang harganya mahal karena tanahnya subur dan terletak di pinggir jalan. Pada contoh tersebut, yang pertama adalah menilai tanah berdasarkan produktivitas pertanian, sedangkan yang kedua menilai tanah berdasarkan nilai ruangnya yaitu letak yang strategis.
§  Pendekatan Ekologi (Lingkungan)
Pendekatan lingkungan didasarkan pada salah satu prinsip dalam disiplin ilmu biologi, yaitu interelasi yang menonjol antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Di dalam analisis lingkungan geografi menelaah gejala interaksi dan interelasi antara komponen fisikal (alamiah) dengan nonfisik (sosial). Pendekatan ekologi melakukan analisis dengan melihat perubahan komponen biotik dan abiotik dalam keseimbangan ekosistem suatu wilayah. Misalnya, suatu padang rumput yang ditinggalkan oleh kawanan hewan pemakan rumput akan menyebabkan terjadinya perubahan lahan dan kompetisi penghuninya.
§  Pendekatan Regional (Kompleks Wilayah)
Analisis kompleks wilayah membandingkan berbagai kawasan di muka bumi dengan memperhatikan aspek-aspek keruangan dan lingkungan dari masing-masing wilayah secara komprehensif. Contohnya, wilayah kutub tentu sangat berbeda karakteristik wilayahnya dengan wilayah khatulistiwa.

Prinsip dasar geografi
Ada 4 prinsip utama dalam menganalisis gejala geosfer.
§  Prinsip persebaran, artinya persebaran bentang alam di permukaan bumi tidak merata sehingga setiap wilayah akan berbeda dengan wilayah lain. Contohnya persebaran jumlah transmigran di Indonesia tidak merata, ada suatu wilayah yang jumlahnya besar dibandingkan dengan yang lain sesuai dengan luas wilayahnya.
§  Prinsip interelasi, artinya fenomena geosfer yang satu mempunyai hubungan dengan fenomena geosfer yang lain, gejala yang satu berkaitan dengan gejala yang lain. Contohnya sebagian besar penduduk desa bermata pencaharian sebagai petani karena masih tersedianya lahan untuk digarap.
§  Prinsip deskripsi, artinya untuk menggambarkan fenomena geosfer memerlukan deskripsi, melalui tulisan, tabel, gambar atau grafik. Contohnya peta persebaran lempeng tektonik di dunia.
§  Prinsip korologi, artinya dengan menganalisis suatu wilayah berdasarkan ketiga prinsip sebelumnya maka suatu wilayah akan mempunyai karakteristik tertentu. Prinsip ini merupakan simbol dari geografi modern. Contohnya suhu udara di perkotaan lebih tinggi daripada di pedesaan. Hal ini disebabkan salah satunya karena banyaknya sinar matahari yang dipantulkan oleh bangunan-bangunan yang ada di perkotaan.

Pengertian Geografi

  1. Prof. Bintarto : Geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di muka bumi dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi baik yang fisikal maupun yang menyangkut mahkluk hidup beserta permasalahannya, melalui pendekatan keruangan, ekologikal dan regional untuk kepentingan program, proses dan keberhasilan pembangunan.
  2. Claudius Ptolomeus : mempelajari hal, baik yang disebabkan oleh alam atau manusia dan mempelajari akibat yang disebabkan dari perbedaan yang terjadi itu.
  3. Erastothenes : geografi berasal dari kata geographica yang berarti penulisan atau penggambaran mengenai bumi.
  4. Ellsworth Hunthington: memandang manusia sebagai figur yang pasif sehingga hidupnya dipengaruhi oleh alam sekitarnya.
  5. Menurut Erastothenes, geografi berasal dari kata geographica yang berarti penulisan atau penggambaran mengenai bumi.
  6. Menurut Claudius Ptolomaeus, geografi adalah suatu penyajian melalui peta dari sebagian dan seluruh permukaan bumi.
  7. John Mackinder (1861-1947) seorang pakar geografi memberi definisi geografi sebagai satu kajian mengenai kaitan antara manusia dengan alam sekitarnya.
  8. Ekblaw dan Mulkerne mengemukakan, bahwa geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari bumi dan kehidupannnya, mempengaruhi pandangan hidup kita, makanan yang kita konsumsi, pakaian yang kita gunakan, rumah yang kita huni dan tempat rekreasi yang kita nikmati.
  9. Preston E. James mengemukakan geografi berkaitan dengan sistem keruangan, ruang yang menempati permukaan bumi. Geografi selalu berkaitan dengan hubungan timbal balik antara manusia dan habitatnya.
  10. Menurut Ullman (1954), Geografi adalah interaksi antar ruang.
  11. Maurice Le Lannou (1959)mengemukakan bahwa Objek study geografi adalah kelompok manusia dan organisasinya di muka bumi.
  12. Paul Claval (1976) berpendapat bahwa Geografi selalu ingin menjelaskan gejala gejala dari segi hubungan keruangan.
  13. Suatu definisi yang lain adalah hasil semlok (seminar dan lokakarya) di Semarang tahun 1988. Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan dan kelingkungan dalam konteks keruangan.
  14. UNESCO (1956) mendifinasikan geografi sebagai: 1. satu agen sintesis; 2. satu kajian perhubungan ruang; 3. sains dalam penggunaan tanah.


FOTO DARI TSUNAMI

FOTO-FOTO TSUNAMI









SKEMA TERJADINYA TSUNAMI






    PENGERTIAN TSUNAMI
      Tsunami (bahasa Jepang: 津波; tsu = pelabuhan, nami = gelombang, secara harafiah berarti "ombak besar di pelabuhan") adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau atau hantaman meteor di laut. Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah. Tenaga yang dikandung dalam gelombang tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya. Di laut dalam, gelombang tsunami dapat merambat dengan kecepatan 500-1000 km per jam. Setara dengan kecepatan pesawat terbang. Ketinggian gelombang di laut dalam hanya sekitar 1 meter.
      Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh kapal yang sedang berada di tengah laut. Ketika mendekati pantai, kecepatan gelombang tsunami menurun hingga sekitar 30 km per jam, namun ketinggiannya sudah meningkat hingga mencapai puluhan meter. Hantaman gelombang Tsunami bisa masuk hingga puluhan kilometer dari bibir pantai. Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi karena Tsunami bisa diakibatkan karena hantaman air maupun material yang terbawa oleh aliran gelombang tsunami.
        Istilah tsunami berasal dari bahasa Jepang. Tsu berarti "pelabuhan", dan nami berarti "gelombang", sehingga tsunami dapat diartikan sebagai "gelombang pelabuhan".

      Istilah ini pertama kali muncul di kalangan nelayan Jepang. Karena panjang gelombang tsunami sangat besar, pada saat berada di tengah laut, para nelayan tidak merasakan adanya gelombang ini. Namun setibanya kembali ke pelabuhan, mereka mendapati wilayah di sekitar pelabuhan tersebut rusak parah. Karena itulah mereka menyimpulkan bahwa gelombang tsunami hanya timbul di wilayah sekitar pelabuhan, dan tidak di tengah lautan yang dalam.
       Tsunami adalah gelombang air yang sangat besar yang dibangkitkan oleh macam-macam gangguan di dasar samudra. Gangguan ini dapat berupa gempa bumi, pergeseran lempeng, atau gunung meletus. Tsunami tidak kelihatan saat masih berada jauh di tengah lautan, namun begitu mencapai wilayah dangkal, gelombangnya yang bergerak cepat ini akan semakin membesar.
      Tsunami juga sering disangka sebagai gelombang air pasang. Ini karena saat mencapai daratan, gelombang ini memang lebih menyerupai air pasang yang tinggi daripada menyerupai ombak biasa yang mencapai pantai secara alami oleh tiupan angin. Namun sebenarnya gelombang tsunami sama sekali tidak berkaitan dengan peristiwa pasang surut air laut. Karena itu untuk menghindari pemahaman yang salah, para ahli oseanografi sering menggunakan istilah gelombang laut seismik (seismic sea wave) untuk menyebut tsunami, yang secara ilmiah lebih akurat.
Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja yang dilaluinya. Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa manusia serta menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan pertanian, tanah, dan air bersih.

Sebab-sebab Terjadinya Tsunami

       Tsunami dapat dipicu oleh bermacam-macam gangguan (disturbance) berskala besar terhadap air laut, misalnya gempa bumi, pergeseran lempeng, meletusnya gunung berapi di bawah laut, atau tumbukan benda langit. Tsunami dapat terjadi apabila dasar laut bergerak secara tiba-tiba dan mengalami perpindahan vertikal.

 

Penyebab terjadinya tsunami


       Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau.
Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.
Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa meter, namun saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena terjadi penumpukan masa air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa kilometer.
Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar. Gempa bumi juga banyak terjadi di daerah subduksi, dimana lempeng samudera menelusup ke bawah lempeng benua.
Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami. Gempa yang menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut naik-turun secara tiba-tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada di atasnya terganggu. Demikian pula halnya dengan benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas. Jika ukuran meteor atau longsor ini cukup besar, dapat terjadi megatsunami yang tingginya mencapai ratusan meter.
Gempa yang menyebabkan tsunami
  • Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 - 30 km)
  • Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter
  • Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun
Sistem Peringatan Dini

        Sistem peringatan dini tsunami adalah sebuah sistem yang dirancang untuk mendeteksi tsunami kemudian memberikan peringatan untuk mencegah jatuhnya korban. Sistem ini umumnya terdiri dari dua bagian penting yaitu jaringan sensor untuk mendeteksi tsunami serta infrastruktur jaringan komunikasi untuk memberikan peringatan dini adanya bahaya tsunami kepada wilayah yang diancam bahaya agar proses evakuasi dapat dilakukan secepat mungkin.
Ada dua jenis sistem peringatan dini tsunami yaitu sistem peringatan dini tsunami internasional dan sistem peringatan dini tsunami regional. Gelombang tsunami memiliki kecepatan antara 500 sampai 1.000 km/j (sekitar 0,14 sampai 0,28 kilometer per detik) di perairan terbuka, sedangkan gempa bumi dapat dideteksi dengan segera karena getaran gempa yang memiliki kecepatan sekitar 4 kilometer per detik (14.400 km/j). Getaran gempa yang lebih cepat dideteksi daripada gelombang tsunami memungkinan dibuatnya peramalan tsunami sehingga peringatan dini dapat segera diumumkan kepada wilayah yang diancam bahaya. Akan tetapi sampai sebuah model yang dapat secara tepat menghitung kemungkinan tsunami akibat gempa bumi ditemukan, peringatan dini yang diberikan berdasarkan perhitungan gelombang gempa hanya dapat dipertimbangkan sebagai sekedar peringatan biasa saja. Agar lebih tepat, gelombang tsunami harus dipantau langsung di perairan terbuka sejauh mungkin dari garis pantai, dengan menggunakan sensor dasar laut secara real time.Sistem peringatan dini tsunami pertama kali dibuat di Hawaii pada 1920-an.

         Pengalaman serta banyak kejadian dilapangan membuktikan bahwa meskipun banyak peralatan canggih yang digunakan, tetapi alat yang paling efektif hingga saat ini untuk Sistem Peringatan Dini Tsunami adalah RADIO. Oleh sebab itu, kepada masyarakat yang tinggal didaerah rawan Tsunami diminta untuk selalu siaga mempersiapkan RADIO FM untuk mendengarkan berita peringatan dini Tsunami. Alat lainnya yang juga dikenal ampuh adalah Radio Komunikasi Antar Penduduk. Organisasi yang mengurusnya adalah RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia). Mengapa Radio ? jawabannya sederhana, karena ketika gempa seringkali mati lampu tidak ada listrik. Radio dapat beroperasi dengan baterai. Selain itu karena ukurannya kecil, dapat dibawa-bawa (mobile). Radius komunikasinyapun relatif cukup memadai.
Jika tsunami datang

1.Jangan panik.

2.Jangan menjadikan gelombang tsunami sebagai tontonan. Apabila gelombang tsunami dapat dilihat, berarti kita berada di kawasan yang berbahaya.

3.Jika air laut surut dari batas normal, tsunami mungkin terjadi.

4.Bergeraklah dengan cepat ke tempat yang lebih tinggi ajaklah keluarga dan orang di sekitar turut serta. Tetaplah di tempat yang aman sampai air laut benar-benar surut. Jika Anda sedang berada di pinggir laut atau dekat sungai, segera berlari sekuat-kuatnya ke tempat yang lebih tinggi. Jika memungkinkan, berlarilah menuju bukit yang terdekat.

5.Jika situasi memungkinkan, pergilah ke tempat evakuasi yang sudah ditentukan.

6.Jika situasi tidak memungkinkan untuk melakukan tindakan seperti di atas, carilah bangunan bertingkat yang bertulang baja (ferroconcrete building), gunakan tangga darurat untuk sampai ke lantai yang paling atas (sedikitnya sampai ke lantai 3).

7.Jika situasi memungkinkan, pakai jaket hujan dan pastikan tangan anda bebas dan tidak membawa apa-apa.

Pasca tsunami

1.Ketika kembali ke rumah, jangan lupa memeriksa kerabat satu-persatu.

2.Jangan memasuki wilayah yang rusak, kecuali setelah dinyatakan aman.

3.Hindari instalasi listrik.

4.Datangi posko bencana, untuk mendapatkan informasi Jalinlah komunikasi dan kerja sama degan warga sekitar.

5.Bersiaplah untuk menata kembali ke kehidupan yang normal.